“Jualan Ka’bah dan Kisah-kisah yang Terserak” cerita perjalanan PPIH
Pada bulan Ramadhan tahun ini, kita disuguhi dengan berita yang cukup mengejutkan, yaitu adanya kasus jual beli Ka’bah yang terjadi di Indonesia. Kisah ini bermula dari seorang pria yang mengaku sebagai petugas Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji (PPIH) yang meminta sejumlah uang kepada calon jemaah haji dengan iming-iming akan diutus untuk merawat Ka’bah di tanah suci.
Kejadian ini tentu saja menimbulkan kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak, baik dari masyarakat umum maupun dari pihak berwenang. Sebab, Ka’bah adalah salah satu tempat suci umat Islam yang sangat dihormati dan dijunjung tinggi. Tidak pantas jika ada orang yang dengan seenaknya menjual atau mengklaim memiliki Ka’bah.
Namun, di balik kejadian yang memalukan ini, terdapat kisah-kisah lain yang tak kalah menarik dan menginspirasi. Para petugas PPIH yang sebenarnya bekerja dengan tulus dan ikhlas untuk membantu jemaah haji yang sedang melaksanakan ibadah di tanah suci. Mereka rela meninggalkan keluarga dan tanah air demi menjalankan tugas suci ini.
Kisah-kisah heroik para petugas PPIH ini seharusnya menjadi sorotan utama, bukan kasus jual beli Ka’bah yang terjadi. Mereka rela berjauhan dari keluarga, melepas segala kenyamanan dan kesejahteraan demi melayani jemaah haji yang membutuhkan bantuan. Mereka menjadi panutan bagi kita semua dalam menjalani ibadah dengan tulus dan ikhlas.
Sebagai umat Islam, kita seharusnya belajar dari kejadian ini untuk lebih waspada dan selektif dalam memilih penyelenggara perjalanan ibadah haji. Kita harus memastikan bahwa petugas PPIH yang kita percayakan benar-benar memiliki integritas dan kredibilitas yang tinggi.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa ibadah haji adalah kewajiban yang harus dilaksanakan dengan tulus dan ikhlas, bukan untuk mencari keuntungan pribadi atau kepentingan lain. Semoga Allah selalu memberikan petunjuk dan perlindungan kepada kita semua dalam menjalani ibadah dengan hati yang ikhlas dan tulus. Aamiin.