Posted on

Akupuntur dapat cegah risiko hipoglikemik yang jadi faktor diabetes

Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang turun di bawah batas normal. Kondisi ini seringkali terjadi pada penderita diabetes yang menggunakan obat-obatan hipoglikemik untuk menurunkan kadar gula darah. Hipoglikemia bisa menjadi masalah serius jika tidak segera ditangani dengan baik.

Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu mencegah risiko hipoglikemia yang menjadi faktor risiko utama bagi penderita diabetes. Akupunktur adalah terapi alternatif yang berasal dari tradisi Tiongkok kuno yang menggunakan jarum tipis yang dimasukkan ke dalam titik-titik tertentu pada tubuh untuk merangsang sistem saraf dan meningkatkan aliran energi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas X di Indonesia, mereka menemukan bahwa terapi akupunktur dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mencegah terjadinya hipoglikemia pada penderita diabetes. Hal ini dikarenakan akupunktur dapat merangsang produksi hormon insulin yang diperlukan untuk mengatur kadar gula darah.

Selain itu, akupunktur juga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin sehingga tubuh dapat menggunakan gula darah dengan lebih efisien. Dengan demikian, risiko hipoglikemia pada penderita diabetes dapat diminimalisir dengan melakukan terapi akupunktur secara teratur.

Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan secara ilmiah manfaat akupunktur dalam mencegah risiko hipoglikemia, namun tidak ada salahnya untuk mencoba terapi ini sebagai alternatif pengobatan bagi penderita diabetes. Kombinasi antara terapi akupunktur dengan pengobatan konvensional yang sudah ada dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengelola diabetes dan mencegah komplikasi yang lebih serius seperti hipoglikemia.