Posted on

Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Anak-anak seringkali menjadi \”picky eater\” atau pemilih dalam memilih makanan yang mereka konsumsi. Hal ini bisa menjadi masalah serius karena nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Seorang nutrisionis, Rani, mengatakan bahwa kebiasaan menjadi \”picky eater\” bisa berdampak buruk pada kesehatan dan tumbuh kembang anak. Anak yang seringkali menolak makanan sehat dan bergizi dapat mengalami gangguan pertumbuhan, kekurangan vitamin dan mineral, serta masalah kesehatan lainnya.

Rani menambahkan bahwa kebiasaan menjadi \”picky eater\” juga dapat menyebabkan anak menjadi kurang energi dan mudah lelah. Hal ini tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari anak, seperti belajar di sekolah dan bermain dengan teman-temannya.

Untuk mengatasi masalah ini, Rani menyarankan orangtua untuk memperhatikan pola makan anak dan memberikan contoh yang baik dengan mengonsumsi makanan sehat di depan mereka. Orangtua juga perlu kreatif dalam menyajikan makanan agar anak tidak bosan dan lebih tertarik untuk mencoba.

Selain itu, orangtua juga perlu memberikan pujian dan dorongan kepada anak ketika mereka mau mencoba makanan baru atau makanan yang sehat. Hal ini dapat membantu meningkatkan minat anak terhadap makanan-makanan bergizi.

Dengan perhatian dan dukungan dari orangtua, diharapkan anak-anak dapat mengatasi kebiasaan menjadi \”picky eater\” dan tumbuh kembang mereka tetap optimal. Kesehatan anak adalah investasi penting bagi masa depan mereka, jadi jangan biarkan kebiasaan buruk seperti ini menghambat pertumbuhan mereka.