Posted on

Konferensi Kekayaan Intelektual Internasional dibuka di Haikou

Konferensi Kekayaan Intelektual Internasional dibuka di Haikou

HAIKOU, 10 Desember 2021 – Konferensi Kekayaan Intelektual Internasional (KKII) resmi dibuka di Haikou, China pada hari ini. Konferensi ini dihadiri oleh para pemimpin dunia, akademisi, dan praktisi hukum kekayaan intelektual dari berbagai negara.

Konferensi KKII merupakan forum penting bagi para pemangku kepentingan dalam bidang kekayaan intelektual untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan best practices dalam perlindungan hak kekayaan intelektual. Dalam pidato pembukaannya, Presiden China Xi Jinping menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam melindungi kekayaan intelektual dan mendorong inovasi.

“Kekayaan intelektual merupakan aset berharga bagi setiap negara. Dengan melindungi hak kekayaan intelektual, kita dapat mendorong inovasi dan menciptakan nilai tambah bagi ekonomi global,” kata Xi Jinping.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, juga turut hadir dalam konferensi ini. Dalam pidatonya, Retno Marsudi menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam melawan pelanggaran kekayaan intelektual.

“Indonesia menyambut baik inisiatif China dalam menggelar Konferensi Kekayaan Intelektual Internasional ini. Kita harus bersatu dalam melawan pelanggaran kekayaan intelektual demi menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan berkelanjutan,” ujar Retno Marsudi.

Konferensi KKII sendiri akan berlangsung selama tiga hari dengan menghadirkan berbagai panel diskusi, workshop, dan sesi networking bagi para peserta. Para pemangku kepentingan diharapkan dapat merumuskan rekomendasi konkret dalam meningkatkan perlindungan kekayaan intelektual di tingkat global.

Sebagai negara yang kaya akan kekayaan intelektual, Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga dan melindungi hak kekayaan intelektual. Dengan berpartisipasi dalam Konferensi KKII, Indonesia diharapkan dapat memperkuat kerja sama internasional dalam melindungi kekayaan intelektual dan mendorong inovasi di dalam negeri.

Dengan demikian, Konferensi Kekayaan Intelektual Internasional di Haikou diharapkan dapat menjadi momentum bagi negara-negara di seluruh dunia untuk bersatu dalam melindungi kekayaan intelektual dan menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan berkelanjutan. Semoga hasil dari konferensi ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi global.